Pada Sabtu malam final ajang pencarian bakat tersebut, Lina membawakan lagu berjudul "Hallelujah" karangan musisi Kanada keturunan Yahudi, Leonard Cohen.
Sebelum naik ke atas panggung di malam final itu, kepada BBC, dia berkomentar jika menang maka ini akan menjadi kemenangan bagi seluruh negeri. Selain itu Lina akan merasa bangga karena karena dirinya mewakili masyarakat Israel.
Dengan memenangkan ajang pencarian bakat The Voice, maka Lina merupakan warga Israel keturunan Arab pertama yang berhasil memboyong juara pertama di kompetisi itu di sebuah stasiun televisi komersial.
Dilansir BBC, Rabu 27 Maret 2013, sejak awal dirinya berada di ajang pencarian bakat itu, para juri telah mengincarnya karena Lina dianggap memiliki suara yang unik.
"Ketika kali pertama mendengar suara Lina, menurut saya suaranya unik sekali," ujar penyanyi Israel yang juga menjadi juri di program The Voice, Sholmi Shabbat.
Karena keunikan suaranya itulah yang membuat Shabbat langsung meminta Lina untuk masuk ke dalam timnya untuk berlatih vokal. Shabbat pun tidak terlalu mempedulikan latar belakang Lina yang merupakan keturunan Arab.
"Saya tidak tahu jika dia juga memiliki darah Arab dan saya tidak peduli terhadap hal itu. Tidak terlalu penting jika Anda tahu bahwa dia keturunan Arab, Ethiopia, Georgia atau yang lainnya. Dia bisa saja memiliki darah dari negara mana pun. Tetapi yang terpenting dia memiliki suara yang khas," ujar Shabbat berpendapat.
Kemenangan Lina sekaligus menepis anggapan bahwa tak selamanya masyarakat Israel keturunan Arab dianggap warga kelas dua. Menurut Lina yang memegang peranan adalah kualitas dari orang tersebut.
Penampilannya pada malam itu pun mendapatkan respons positif dari seluruh warga Israel yang menyaksikannya. Ella Golan (26) merupakan salah satu pendukung Lina malam itu.
"Saya benar-benar terhanyut ketika mendengar suaranya malam itu. Lina dapat membuat hati siapa pun menjadi meleleh terlepas lagu dalam bahasa apa pun yang dia bawakan," ujarnya.
Lina sendiri lahir dari orangtua yang memeluk agama Kristen dan tinggal di Acre, Israel bagian utara. Dia saat ini tercatat sebagai salah satu mahasiswa jurusan biologi di sebuah kampus ternama, Institut Technion.
Di Israel, terdapat sekitar 20% penduduk yang merupakan keturunan Arab Palestina. Mereka kerap mengeluh karena diperlakukan sebagai warga kelas dua. Namun ketika nama Lina yang dipilih oleh sebagian besar rakyat Israel, pemikiran itu pun sedikit berubah.
"Saya sangat senang karena penonton dapat membuat keputusan mereka dengan hati dan pikiran yang jernih. Dengan memilih saya artinya mereka lebih mengikuti apa kata hati mereka. Saya berharap dapat membuat lebih mengerti diri saya," ujar Lina ketika mengomentari kemenangannya.
Setelah berhasil menjadi juara ajang pencarian bakat The Voice, maka Lina berhak mendapatkan sebuah beasiswa di bidang musik serta kontrak rekaman. (umi)
No comments:
Post a Comment